Kami perkenalkan penyair asal Tegal yang tinggal di Indramayu yang penuh keserhanaan namun sangat istimewa. Ia adalah sahabat, guru dan buku bagi kehidupanku. Pandangannya melalui tulisan dan ucapan sangat bermanfaat bagi yang ingin mengdalami makna seorang seniman sejati. Dari membaca karyanya kami akhirnya memahami makna kesederhanaan, keteguhan, keuletan, kesabaran dan jiwa seniman itu. Dan kami berbagi untuk Anda.
Selasa, 26 Mei 2015
Bunyikan Aksara Hatimu
Antologi ini berisi 81 puisi Rg Bagus Warsono, Penulisnya sejak tahun 1984 dari 4 antologi kecil: 'Buah (1990), 'Mata Air (1995), Menanti Hari Esok (1984) , dan Bunyikan Aksara Hatimu (1995-2004) serta puisi-puisi yang berserakan di Media Cetak. Kawanku, Sosiawan Leak pada 2012 memberikan pengantar unuk antologi ini. Semoga menjadi kenang-kenangan abadi. Antologi ini boleh jadi merupakan perjalanan hidupku. Suatu saat kita bertemu , "bilakah kereta barang yang tiba, menambah kalender karcis kereta, agar masih bersua ' ................