Kategori

Selasa, 26 Mei 2015

Bunyikan Aksara Hatimu

Antologi ini berisi 81 puisi Rg Bagus Warsono, Penulisnya sejak tahun 1984 dari 4 antologi kecil: 'Buah (1990), 'Mata Air (1995), Menanti Hari Esok (1984) , dan Bunyikan Aksara Hatimu (1995-2004) serta puisi-puisi yang berserakan di Media Cetak. Kawanku, Sosiawan Leak pada 2012 memberikan pengantar unuk antologi ini. Semoga menjadi kenang-kenangan abadi. Antologi ini boleh jadi merupakan perjalanan hidupku. Suatu saat kita bertemu , "bilakah kereta barang yang tiba, menambah kalender karcis kereta, agar masih bersua ' ................

lautmu lautku juga

Kau cari tuna
aku menjaring teri
kau jual tuna
aku beri teri tepung
atau dijemur kering
lautmu lautku juga
kau masak 'gombyang tuna
aku bikin teri 'gereh
lautmu lautku juga
lautNya

Berjajar di kelasnya

Berjajar di kelasnya
teman baik
arti saat
kawan
hari libur
dan berebut ikan

Jangan melaut hari ini

Jangan melaut hari ini
alam tak bersahabat
tapi cuaca baik
kalian tak mengerti saat
ikan marah
air memerah
angin malu
awan tersipu
pura-pura dungu
jangan melaut hari ini
biduk capai menahan dingin
jaring robek sendiri
air tak lagi asin
ombak diam
jadi
jangan melaut hari ini

kau penuhi lambungmu dengan ikan

kau penuhi lambungmu dengan ikan
bidukku setengah air
agar tak tenggelam oleh percikan laju kapal mautmu
dan ikan terbang oleh kipas mesinmu
memenuhi geladak biduk kecil

Bersyukur atas nikmat Kau berikan

Bersyukur atas nikmat Kau berikan
rezeki beraneka
malu aku sombong takabur
Kau memberi tanpa berkata
Kau sedekah tapi bersembunyi
Kau tak menghitung jumlah
malu aku sombong takabur

masih banyak orang yang menyukai ketidakjujuran.

Salah satu tantangan reformasi di negara kita adalah masih banyak orang yang menyukai ketidakjujuran.
Perjalanannya slalu dimanapun persiteruan antara mereka yang rindu kejujuran dan yang gandrung dengan ketidakjuuran.

Ketidakjujuran disokong beramai-ramai

Ketidakjujuran terkadang disokong beramai-ramai, sebaliknya kejujuran dibenci dan mereka (ketidakjujuran) menghindar beramai-ramai

Senin, 18 Mei 2015

Telah Terbit Antologi Puisi Mas Karebet

Pengantar Antologi
Sebagai  persebahan untuk mencatat hati Indonesia. Mengiringi laju sejarah bangsa. Mengisi keindahan lewat sastra. Akan sosok salah satu mahaputra. Idola warga.
Namun tak semata memuja, apalagi mendewa. Penyair hanya menoreh kata sebisa dan selintas hati bicara.  Sebuah bingkisan kecil dari tercinta, sebuah inspirasi dari sosok inspirator. Dari inspirator Jokowi yang memberikan inspirasi puisi. Sebuah bingkisan tak ternilai bagi pembaca semua yang menikmati sastra sebagai seni.
Untuk  semua.

Narsismu aku suka:

Narsismu aku suka:
1. tidak menyebalkan
2. hal baru
3. lucu
4. ada sisi pengetahuan baru yang didapat
5. informasi yang bermanfaat
6. jika sambil beramal (sosial)

Jadi tak ada beda pengangguran dan pegawai.

Bahasa Indonesiaku : Pengangguran dan pegawai sama saja tidak tengah melakukan kerja
Tanggal merah bukan milik pegawai, atau pelajar, tetapi juga milik penyair dan pengangguran seperti ku ini. Lalu apa beda pegawai , pelajar atau pengangguran ?
Tentu tidak ada bedanya semua sama-sama berawalan "pe" yang menyatakan 'sebutan pemilik/pelaku, (menyebut (seseorang/ banyak) status profesi atau yang tengah dijalaninya /yang disandangnya). Awalan 'pe bukan menunjukan sebuah kegiatan (aktif) kerja. Menyebut ,pelajar, belum tentu ia tengah belajar, begitu pula pegawai belum tentu bekerja, tetapi kalau menyebut ,pengangguran jelas memberikan makna tidak kerja, Jadi tak ada beda pengangguran dan pegawai.

seseorang disebut penyair a

Aku tetap komitment bahwa yang menentukan seseorang disebut penyair atau bukan adalah:apabila ybs menulis puisi menghasilkan karya bagues( membuat puisi (syair) dengan bahasa sastra indah dan memiliki makna serta karya itu memiliki jangkauan penggunaan panjang ke depan. (Maksudnya, tidak setelah dibaca puisi itu menjadi sampah atau dibaca tahun depan sudah tidak enak lagi dibaca )

Publik pembaca itu nomor satu

Publik pembaca itu nomor satu, ya ini sebuah kepentingan penulis sastra jenis apa pun. Publiklah yang mengadili sebuah karya. Kalau begitu jangan biarkan buku-bukumu rapih di rak kaca sebagai hiasan, berikan pada yang membutuhkan.
Anak-anak muda kini mulai tertarik dengan buku, mungkin zaman sudah kembali masa tahun 70-an. di buku tak ada iklan, tak ada pornografi, tak ada pulsa yang harus dibayar.

Di buku tak ada iklan

Di buku tak ada iklan, tak ada pornografi, tak ada pulsa yang harus dibayar.
anak-anak usia 4-12 tahun , remaja/pemuda, dan dewasa, akhirnya mulai suka buku. Buku cerita lebih dominan disukai, kemudian cerpen yang hanya membutuhkan maksimal 15 menit membaca, novel kurang disukai karena temanya membosankan (betul apa tidak ini) , puisi hanya beberapa lembar dalam satu buku.
dan bacaan lainnya seperti komik dan cersil sangat diminati pembaca tertentu.

pembaca sering menghiraukan pengarangnya

Khusus bacaan cerpen, pembaca sering menghiraukan pengarangnya. Ini dikarenakan dianggap pembaca tidak penting. Oleh karena itu Bapak dan Ibu guru dapat mengarahkan melalui pembelajaran sinopsis atau membuat ringkasan cerita, dan pertanyaan-pertanyaan tentang siapa pengarangnya.

simbiosismutualisme

Jika memang puisi membutuhkan pembaca, maka alangkah baiknya penyair bersahabat dengan guru dan dosen dari mulai TK sampai perguruan tinggi. Tawarkan kepada sahabat kita itu buku gratis dan ajak anak-anak kita mengapresiasi karya penyair. Setelah itu beri apresiasi pada guru dan dosen dengan betuk tulisan sehingga simbiosismutualisme , tetapi juga harus jujur !

Hasilnya ......................................ha ha ha

Untuk mencobanya , silahkan kepada 40 pelajar SMA dalam satu kelas, berikan 8 judul novel angkatan ,45 dan ;66, serta berikan 32 judul novel angkatan terkini dari beberapa novelis . Hasilnya ......................................ha ha ha

Membaca "seliwatan"

Membaca "seliwatan" artinya membaca 'tingkat tinggi' yang hanya dilakukan oleh pemilik ribuan pengalaman / mumpuni bawaan. Dia dapat 'membaca judul buku, 'membaca selembar, 'membaca 'boiodatanya saja, 'membaca satu bait puisi saja, membaca judul puisinya saja, 'tidak membaca (diam) tetapi mengerti isinya.
Membaca "seliwatan" dimiliki orang-orang tertentu, tetapi juga berbahaya bagi penjurian lomba/seleksi.

Marilah saling menghargai.

Baiklah kita mulai apa itu penyair dalam sudut pandang status sosial. Sebagaimana berproduk apresiasi maka penyair adalah juga seorang seniman.
Anda pernah mendengar lagu keroncong "Idaman Seniman" ? saya lupa ciptaan siapa. Tetapi isi syairnya menceritakan hasrat menggebu seorang yang menginginkan menjadi seniman. Satu bait dalam syair itu menginginkan popularitas . Jadi seorang penyair berujung cita-cita ketenaran yang maksimal. Maka wajar apabila mereka (penyair) berusaha populair disamping proses karyanya.

Banyak yang tidak mengerti sejatinya seniman. Terkadang penilaian hanya memandang pada seniman-seniman yang berhasil. Sorotan media, publikasi, serta perhatian masyarakat untuk mereka saja yang telah mencapai tangga puncak. Karena itu penilaian terkadang justru tak menghargai seniman yang tetap pada keadaannya yang memprihatinkan namun tetap komit pada bidangnya. Jika itu terjadi di dunia kepenyairan hal ini penyair-penyair daerah perlu mendapat perhatian serius. Banyak sekali penyair-penyair yang berkarya sastra bagus namun tidak terakses dalam dunia penerbitan bahkan kesempatan diri untuk tampil di publik. Karya yang bagus terkadang disepelekan dimana orang memandang hanya mereka yang tampak berhasil saja.

Sebagai contoh saya pernah membaca seorang yang mersa berhasil menghina keadaan seniman-seniman (penyair) yang tak beruntung ini. Mereka sebut kami orang - orang yang di lapis bawah ini sebagai "tukang peminta-minta" , 'tukang buat proposal', bahkan sampai pada tuduhan "benalu". Hebat benar dia itu , sejauh mana ia dirugikan komunitas kita seniman lapis bawah ini. Jangan-jangan dialah yang melakukan perbuatan itu dan melebihi apa yang diperbuat kita. Cara pandang semacam ini jelas tidak menggunakan nalar pikir yang sehat. Apalagi dia berlatar belakang pendidikan tinggi. Sudah dipastikan penelitiannya asal.
Inilah liku kehidupan penyair ada yang sukses ada pula yang masih tertingal segalanya, yang merasa sukses tentu berkat perjuangannya dan yang belum beruntung tetap berjuang menggapai cita-citanya. Kita hidup tidak sendiri, masih banyak kawan kita yang membutuhkan kebahagiaan di dunia kepenyairan. Berilah seteguk air agar tersenyum, berilah senyum agar mebalas senyum , berilah hormat sesama 'sopir bis', dan ajak kami ikut berbahagia.
Tetapi semua itu bukan tujuan mereka para seniman /penyair di daerah bukan-bukan itu yang dibutuhkan. Kita tak butuh hormat, atau apapun bentuhknya tetapi marilah saling menghargai.

" Jangan khawatir Mah , diotakku masih ada ribuan tulisan'

Ini kisah pengalamanku, pada tahun 90-an , honor menulis berita dan mengisi tulisan apa saja satu artikel 5.000 perak. Sebuah jumlah yang sangat kecil dibanding media-media lainnya, maklumlah media pendidikan kala itu hidup dari SBPP yang datangnya tiap 3 bulan sekali oleh sekolah-sekolah yang umumnya berlangganan. Pada sebuah kesempatan mungkin lebih 3 bulan aku menulis dan banyak tulisanku dimuat, aku bersama istri dan anak berangkat ke Bandung sekedar jalan-jalan karena istriku belum tahu itu kota Bandung, maksudnya sembari mampir ke kantor redaksi. Jadilah aku berangkat pagi dan pulang sore pakai Dambri yang ongkos nya masih 4.750,-. Saya pun menghitung kira-kira jumlah honor akan mencukupi untuk transpor pp dan jajan di jalan bersama keluarga. Apalagi saya menulis di banyak media di bandung kala itu.
Ketika sampai di Bandung aku langsung ke kantor redaksi aku pilih kantor dedaksi yang banyak memuat tulisanku dan meminta honor. Ketika itu di meja kasir aku mendapatkan data honorku sejumlah Rp. 190.000,- jumlah yang cukup besar kala itu. Kemudian kasir membayar julah itu padaku, dengan memandang padaku. Aku sendiri hanya mengingat istri dan anakku yang masih digendong. Ung sebesar tu tentu bisa makan enak dan pulang membawa oleh-oleh untuk tetangga sekadar tempe goreng. Namun hati tak dapat bertahan. Kutanyakan pada staf yang bekerja sebagai kasir itu berapa gaji sebulannya dibayar dari redaksi. Ketika dia menjawab Rp 30.000,- betapa kagetnya aku. Lalu aku berikan Rp 30.000,- sekedar rasa pada staf kasir itu. Katanya : "Pak besar sekali aku tidak mau ini?" lalu aku memaksa sambil mengataka,"Untuk kamu, ga apa-apa",. Ketika di jalan di luar kantor istriku bertanaya kenapa memberi uang orang lain. Lalu kataku " Jangan khawatir Mah , diotakku masih ada ribuan tulisan' kataku sambil menunjuk dahiku dan meninggalan kantor redaksi kecil itu.

Selasa, 05 Mei 2015

Persaingan Sehat dan Sehatnya Persaingan

"Gerak menimbulkan panas yang berati sehat, jika sehat pasti dapat gerak.
Gerak akan berbunyi jika menyentuh benda, benda disentuh akan bergerak "
Sebuah falsafah ilmiah yang memang dialami di dunia ini dalam segala kehidupan.
falsafah diatas dapat ditambahkan bahwa dari gerak itu akan menghasilkan apa yang kita tak sadari dan banyak manfaat misalnya nyala lampu,angin sejuk, tenaga baru, perubahan yang menguntungkan dan juga hasil yang diharapkan.
Disadari atau tidak, ini berarti kita perlu persaingan agar kita bertambah mutu / hasil. Kalau begitu persaingan adalah cara memajukan diri. Tetapi bukan beratti mencari musuh.
Agaknya pengalaman persaingan sangat dibutuhkan, sehingga menempa diri utuk lebih maju. Aku dulu bersaing dengan teman untuk dapat merebut hati teman wanitaku di kuliahan. seandainya tak ada persaingan tak ada gairah utuk lebih dari pesaing kita. Tentu saja ini karena hal tetang siapa yang lebih mendapat perhatian gadis itu. Jadi kesimpulannya dari logika ini adalah persaingan itu berujung pada tujuan yang sama yang mungkin hanya didapat oleh salah seorang yang bersaing itu atau kedua-duanya bisa menguntungkan.
Yah kalau begitu begitu kita sama donk.

Kok Kata Facebook


....
Sebagaimana kajian ilmunya referensi yang dipertanggung jawabkan adalah bukti peninggalan sejarah seperti, prasasti, pustaka, narasumber, laboratorium,foto, penelitian dan saksi mata yang bersifat ilmiah. Facebook (fb) adalah sarana untuk komunikasi dan informasi di era internet. Fb tergantung dari penggunaannya dapat memiliki pertanggungjawaban yang jelas dan dapat juga sebagai 'hiburan .
Jika sesuatu pernyataan diliris dengan mengambil dari fb tentu memiliki barbagai kemungkinan dan keraguan keyakinan pembaca. Fb juga dipercaya bagi antar pengguna yang telah memiliki hubungan dengan saling menginformasikan jati diri sehingga antar mereka mempercayai status masing-masing. Dan tentu saja bagi mereka pengguna fb yang bertujuan bukan sekadar hiburan semata.
Fb juga memiliki banyak kelemahan jika dijadikan referensi suatu pernyataan sebab ini merupakan bahasa tulis yang ditulis dalam dunia maya yang dapat dihapus atau diedit dengan mudah. Sedangkan bahasa tulis pada ujud nyata misalnya buku, koran, atau surat kesalahan atau edit akan ada bekasnya.
Benar memang tergantung pada tujuannya, pengguna fb dapat dilihat dari berbagai statusnya yang dilihat pada kronologinya atau profilnya yang memiliki barbagai karakter yang menunjukan pemiliknya.
....

Apa itu puisi Pendek?

Apa itu puisi Pendek?
Dua kata dari 'puisi dan 'pendek yang masing-masing memiliki arti.
Puisi adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya, sedang kata 'pendek berarti ukuran yang mementukan. Batasan pendek harus ditentukan oleh si pembicara. Pendek bisa dalam arti jumlah sedikit, atau jarak yang dianggapnya pendek. Dan bahkan atau kecil , juga bagi si pembicara memberikan batasan sekecil apa.Di Jepang telah lama populair puisi pendek yang disebut Haiku dan sajak pendek yang disebut tanka. Haiku adalah puisi pendek dengan paling banyak 17 kata awalnya berasal dari permainan membuat puisi berantai haikai no renga yang paling banyak 3 baris kata. Nah merujuk hal ini dapatlah dua orang atau lebih membuat puisi pendek dan berkemungkinan dapat menjadi puisi utuh.
Tapi saya tidak mau berdebat .....terserah Andalah yang penting ramai berpuisi aku sudah senang membacanya.
Jadi sah-sah saja !

Jumat, 01 Mei 2015

Membidani Antologi Bersama Lumbung Puisi

Antologi bersama nasional Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia jilid III adalah salah satu garapan penyair Rg Bagus Warsono dari Indramayu